
Kenali Cara Mengatasi Keracunan Makanan Serta Penyebab dan Gejalanya
admin
- 0
- 51
1. Cukupi kebutuhan cairan tubuh
Diare dan muntah akibat keracunan makanan dapat membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Kamu perlu mengembalikan cairan yang hilang ini dengan memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
Selain minum air putih, kamu juga bisa mengonsumsi minuman elektrolit dan makanan berkuah atau sup untuk mengembalikan cairan dan elektrolit tubuh. Minumlah secara perlahan dan sedikit demi sedikit, tetapi sering agar tidak mual.
2. Konsumsi makanan yang tepat
Saat gejala baru muncul, kamu disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan apa pun terlebih dahulu selama beberapa jam.
Setelah merasa lebih nyaman, cobalah konsumsi makanan yang mudah dicerna, yaitu makanan rendah lemak, rendah serat, dan tanpa banyak tambahan bumbu. Beberapa contoh makanan ini adalah bubur, kentang, pisang, dan madu.
Kamu juga sebaiknya menghindari makanan pedas dan berminyak serta makanan dan minuman yang asam karena dapat memperparah gejala. Selain itu, hindari juga konsumsi minuman yang mengandung alkohol, kafein, atau susu.
3. Hindari penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter
Diare dan muntah selama keracunan makanan adalah proses alami tubuh untuk membersihkan saluran cerna dari racun serta bakteri, virus, dan parasit berbahaya.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan obat diare, seperti loperamide, saat awal kamu mengalami keracunan makanan. Minum obat diare justru bisa memperpanjang gejala keracunan.
Selain itu, gejala diare akibat keracunan makanan juga tidak selalu perlu diobati dengan antibiotik. Hal ini karena antibiotik tidak dapat mengobati keracunan makanan yang disebabkan oleh virus atau parasit.
Untuk menentukan apakah keracunan makanan perlu diobati dengan obat diare atau antibiotik, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.
4. Konsumsi air jahe
Untuk meredakan mual dan rasa tidak nyaman di perut, cobalah minum air jahe. Minuman jahe dikenal memiliki efek menenangkan bagi saluran cerna.
Selain jahe, keracunan makanan juga bisa ditangani dengan mengonsumsi asupan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt, yang dapat menyehatkan kembali saluran cerna. Meski begitu, yoghurt lebih baik dikonsumsi saat kondisi tubuh sudah mulai pulih.
5. Penuhi waktu istirahat
Saat mengalami keracunan makanan, perbanyaklah istirahat agar daya tahan tubuh dapat bekerja optimal untuk melawan kuman penyebab keracunan. Selain itu, gejala keracunan makanan juga dapat membuat tubuh terasa lemas. Oleh karena itu, kamu perlu istirahat yang cukup untuk mengembalikan energi.
Gejala keracunan makanan umumnya akan mereda dalam beberapa hari hingga 1 minggu. Segeralah ke dokter bila gejala keracunan makanan tidak kunjung membaik atau disertai dengan keluhan berikut ini:
- Demam tinggi
- Kram parah pada perut
- BAB berdarah
- Pandangan kabur
- Otot-otot tubuh terasa lemah
- Kesemutan atau mati rasa
- Muntah setiap kali makan atau minum
- Sangat lemas atau pingsan