
Diet Psikobiotik untuk Kesehatan Mental
admin
- 0
- 44
Halo Sahabat Sehat! Apakah kamu sudah pernah dengar tentang diet psikobiotik? Psikobiotik mengacu pada mikrobioma atau mikroba yang diusus. Dengan mempertahankan mikroba baik diusus dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental karena usus dan otak yang saling berhubungan.
Apa itu diet psikobiotik?
Istilah “psikobiotik” diciptakan oleh tim peneliti Dr. Cryan pada tahun 2013, yang berikatan dengan mikrobiota yang mendukung untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Psikobiotik mengacu pada bakteri hidup yang bila dikonsumsi dalam jumlah tepat dapat memberikan manfaat kesehatan sebagai hasil interaksi dengan mikrobiota usus melalui hubungan bakteri dan otak.
Psikobiotik mempengaruhi sistem saraf pusat dan fungsi terkait perilaku yang dikendalikan oleh poros otak-usus melalui jalur saraf, kekebalan dan metabolisme. Interaksi ini berfungsi untuk meningkatkan fungsi gastrointestinal. Strain psikobiotik telah dilaporkan menghambat peradangan dan menurunkan kadar kortisol, sehingga mengurangi gejala kecemasan dan depresi.

Efek psikobiotik terhadap psikologis
Baik probiotik (bakteri baik yang hidup dalam sistem pencernaan) maupun prebiotik (makanan untuk menunjang pertumbuhan bakteri seperti serat) dapat merangsang produksi asam lemak rantai pendek (SCFA). SCFA berinteraksi dengan sel enteroendokrin mukosa di mukosa usus dan menyebabkan sel tersebut melepaskan hormon seperti kolesistokinin (CCK), peptida tirosin (PYY), dan glukagon-like peptida-1 (GLP-1). Hormon dan SCFA ini dapat bermigrasi ke sistem saraf pusat dan menimbulkan efek. Mengenai neurotransmiter, psikobiotik dapat merangsang produksi neurotransmiter di usus, seperti dopamin dan serotonin serta noradrenalin dan GABA.
Secara keseluruhan, efek psikologis psikobiotik yaitu dapat menghasilkan efek psikologis yang membantu memerangi proses emosional dan kognitif, menghasilkan sistem sistemik pada sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenalin (HPA), yang memainkan peran sentral dalam respons stres, menghasilkan efek pada neurotransmiter dan protein (neurotransmiter yang paling relevan termasuk asam γ-aminobutyric (GABA) dan glutamat).

Makanan untuk diet psikobiotik
Dengan menyisipkan atau pun menambah makanan fermentasi kedalam makanan akan kamu makan untuk memulai melakukan diet psikobiotik, contohnya sarapan dengan yoghurt atau smoothie, konsumsi sumber protein dari tempe, menambahkan konsumsi asinan kubis atau kimchi sebagai side dish untuk meningkatkan asupan probiotik harianmu. Atau kamu dapat menambah produk yang mengandung bakteri baik lain seperti sup kedelai, acar, kefir, dan natto. Produk probiotik mengandung bakteri baik dengan konsentrasi yang lebih tinggi, disamping itu juga mengandung zat gizi yang penting dan bermanfaat bagi otak serta tubuh secara keseluruhan.
Nah Sahabat Sehat, diet psikobiotik sangat bermanfaat untuk kesehatan pencernaan serta untuk kesehatan mental karena telah diketahui kalau usus itu terhubung dengan otak kita yang juga disebut sebagai “otak kedua”. Maka, selipkan produk probiotik dalam di menu asupan harianmu.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
About the Author
Neta Mustikasari
Lulusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Garut